Hukum Bacaan Mad – Pada kesempatan kali ini paluipuntik akan memberikan penjelasan mengenai hukum bacaan mad, yang mana hal ini penting untuk kita baca, kita fahami, dan kita praktekkan dalam membaca al qur’an.

bacaanmadani.com
Macam-Macam Hukum Bacaan Mad Lengkap Beserta Contohnya
Pada bacaan mad sebenarnya terdapat dua bagian, yakni mad thabi’i dan mad far’i, yang mana mad far’i tersebut terbagi lagi menjadi 14 macam mad, yakni mad wajib muttashil, mad jaiz munfashil, Mad lazim mutsaqqal kilmi, Mad lazim mukhaffaf kilmi, Mad layyin, Mad aridl lissukun, Mad shilah qashirah, Mad Shilah Thawilah, Mad iwadl, Mad badal, Mad lazim harfi musyabba, Mad lazim harfi mukhaffaf, Mad thamkin, Mad farqi.
Berikut penjelasan mengenai macam-macam hukum bacaan mad:
Hukum Bacaan Mad Thabi’i
Mad thabi’i (Mad Asli) merupakan suatu bacaan huruf hijaiyah yang dipanjangkan secara biasa dimana mad memiliki arti panjang sedangkan thabi’i memiliki arti biasa. Mad thabi’i juga sering disebut dengan mad asli. Cara membacanya yakni dengan dipanjangkan satu alif atau 2 harakat. Disebut Mad Thabi’i terjadi apabila terdapat hal-hal berikut :
- terdapat huruf ا (alif) yang terletak sesudah harakat fathah.
Contoh : سا, ما, نا, وا, حا
- terdapat huruf و (waw) yang terletak sesudah harakat dhammah.
Contoh : سو, مو, نو, وو, حو
- terdapat huruf ي (ya) yang terletak sesudah harakat kasrah.
Contoh : سي, مي, ني, وي, حي
Hukum Bacaan Mad Far’i
Mad far’i (cabang atau turunan) merupakan hukum bacaan semua mad yang selain mad thabi’i, karena mad far’i bersumber dari mad thabi’i. Mad far’i memiliki arti Mad cabang atau turunan yang mana mad far’i memiliki 14 macam cabang atau turunanya, yakni sebagai berikut:.
1. Hukum Bacaan Mad Wajib Muttashil
Mad wajib muttashil terjadi ketika ada huruf mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah ( ء ) di dalam suatu kalimat atau kata, dengan panjang bacaannya sekitar 5 harakat atau 2 setengah kali mad thabi’I atau 2 setengah alif.
Contoh bacaan mad wajib muttashil:
سَوَآءٌ – جَآءَ – جِيْءَ
2. Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfashil
Mad jaiz munfashil terjadi ketika ada huruf mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah (ء ) akan tetapi hamzah yang dimaksud tidak dalam satu kata. Panjang bacaannya boleh seperti mad wajib muttashil, dan boleh juga seperti mad thobi’I atau dengan panjang 2 setengah alif atau 5 harakat.
Contoh bacaan mad jaiz munfashil:
وَﻻَأنْتُمْ بِمَا أُنْزِلَ
3. Hukum Bacaan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad lazim mutsaqqal kilmi terjadi ketika ada huruf mad thabi’i yang bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah yang bertasydid di dalam satu kata, dengan panjang bacaannya 3 kali mad thabi’i yakni 6 harakat atau 3 alif.
Contoh bacaan mad lazim mutsaqqal kilmi:
الطامة الصاخه ولاالضالين
4. Hukum Bacaan Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad lazim mukhaffaf kilmi terjadi ketika ada huruf mad thobi’i yang bertemu dengan huruf mati atau sukun, panjang bacaannya yakni 3 alif atau 6 harakat.
Contoh bacaan mad lazim mukhaffaf kilmi:
آلان
5. Hukum Bacaan Mad Layyin
Mad layyin terjadi ketika ada salah satu huruf hijaiyah yang berharakat fathah sebelum bertemu huruf wau sukun ( و ) atau ya’ sukun ( ي ), cara membacanya yakni sekedar lunak dan lemas.
Contoh bacaan mad layyin:
ارَيْبٌ خَوْفٌ
6. Hukum Bacaan Mad Aridl Lissukun
Mad aridl lissukun terjadi ketika ada salah satu huruf hijaiyah yang dibaca mati atau waqaf atau tempat pemberhentian membacanya ketika sebelum waqaf itu ada mad thobi’i. panjang bacaan man aridl lissukun terdapat 3 macam, yakni:
- 1 alif atau 2 harakat
- 2 alif atau 4 harakat
- 3 alif atau 6 harakat
Contoh bacaan mad aridl lissukun:
بَصِيْرٌ خَالِدُوْنَ والنَّاسِ سَمِيْعٌ
7. Hukum Bacaan Mad Shilah Qashirah
Mad shilah qashirah terjadi ketika ada kata ganti yakni huruf haa dhamir ( ﻪ ) yang sebelumnya ada huruf hidup (berharakat), panjang bacaannya seperti mad thabi’I yakni 1 alif atau 2 harakat.
Contoh bacaan mad shilah qashilah:
انه كان له ما في السموات
8. Hukum Bacaan Mad Shilah Thawilah
Mad Shilah Thawilah terjadi ketika ada mad shilah qashirah bertemu dengan huruf hamzah ( ء ), dengan panjang bacaannya seperti mad jaiz munfashil yakni 2 setengah alif atau 5 harakat.
Contoh bacaan mad shilah thawilah:
ماله أخلده له الا بماشاء
9. Hukum Bacaan Mad Iwadl
Mad iwadl terjadi ketika ada salah satu huruf hijaiyah yang berharakat fathah tanwin yang dibaca waqaf (pemberhentian) dan berada pada akhir kalimat, maka cara membacanya seperti mad thobi’i yakni 1 alif atau 2 harakat.
Contoh bacaan mad iwadl:
سَميْعًا بَصيْرًا عَلِيْمًا حَكِيمًا
10. Hukum Bacaan Mad Badal
Mad badal terjadi ketika terdapat dua huruf hamzah (ء), yakni hamzah yang pertama berharakat baik itu fathak, kasrah dan dhommah sedangkan hamzah yang kedua mati atau sukun, sehingga hamzah yang kedua dapat diganti dengan:
- Apabila hamzah pertama berharakat fathah, maka hamzah kedua dapat diganti dengan alif.
- Apabila hamzah pertama berharakat kasrah, maka hamzah kedua dapat diganti dengan ya
- Apabila hamzah pertama berharakat dhommah, maka hamzah kedua dapat diganti dengan waw.
Panjang bacaannya seperti mad thabi’i yakni 1 alif atau 2 harakat.
Contoh bacaan man badal:
ﺄﺄدم menjadi ادم
اؤتي menjadi اوتي
ائمان menjadi ايمان
11. Hukum Bacaan Mad Lazim Harfi Musyabba
Mad lazim harfi musyabba terjadi apabila pada permulaan surat dari Al-Qur’an yang terdapat salah satu atau lebih dari huruf ن – ق – ص – ع – س – ل – ك – م atau agar lebih mudah mengingat huruf tersebut yakni نقصس عليكم , dengan panjang bacaannya 3 alif atau 6 harakat.
Contoh bacaan mad lazim harfi musyabba:
ص ن ق الم
12. Hukum Bacaan Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Mad lazim harfi mukhaffaf terjadi apabila pada permulaan surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau lebih dari huruf ح – ي – ط – ﻫ – ر , dengan panjang bacaannya seperti mad thabi’i yakni 1 alif atau 2 harakat.
Contoh bacaan mad lazim harfi mukhaffaf:
طه يس حم الر
13. Hukum Bacaan Mad Thamkin
Mad thamkin terjadi ketika ada huruf ya bertasydid serta berharakat kasrah bertemu dengan huruf ya mati atau sukun, panjang bacaannya 1 alif atau 2 harakat.
Contoh bacaan mad thamkin:
النَبِيّيْنَ
14. Hukum Bacaan Mad Farqi
Mad farqi terjadi ketika bertemunya dua hamzah yakni hamzah yang satu istifham dan hamzah yang kedua washol pada lam alif ma’rifat. Panjang bacaannya 3 alif atau 6 harakat.
Contoh bacaan mad farqi:
قُلْ ءٰاﷲُ اذِنَ لَكُمْ ءٰاﷲُ خَيْرٌاَمّايُشْرِكُون قُلْ ءٰالذَّكَرَيْنِ
Nah, itulah tadi penjelasan tentang hukum bacaan mad beserta dengan contohnya, semoga dapat bermanfaat bagi sahabat-sahabat pembaca sekalian serta mengerti dan memahami agar dapat memperaktekkannya ketika membaca al qur’an. Mohon maaf apabila ada kekurangan serta terdapat kesalahan di dalam artikel ini. Silahkan tulis dikolom komentar apabila terdapat hal yang tidak sesuai mengenai hukum bacaan mad tersebut. Terimakasih.